Kamis, 24 Maret 2016

Banana Bread



Assalamu'alaikum wr wb.....
Bismillah.... mulai nge blog lagi dan ternyata banyak banget resep dan foto yang masih ngendon dan semedi di draft hehehehehe...... Mohon maaf apabila akan sering posting foto-foto lama karena sayang udah foto capek-capek tapi ga di upload. Tujuan blog ini juga untuk mendokumentasikan apa yang sudah aku masak, apa yang sudah aku sajikan untuk keluarga kecilku. Semoga bisa bermanfaat buat orang lain.... Aamiin
Sebagian mungkin sudah pernah aku posting di facebook dan belum sempat aku posting di blog karena keterbatasan waktu. Mohon maaf juga kalau belum sempat membalas komen-komen yaaa.....

Alhamdulillah akhirnya jd juga bikin banana bread ini...... setelah bongkar2 kardus yg sdh di kemas. Resepnya dari mba Ricke yg udah aq tambah choco chip ama bubuk kayumanis. Buat temen minum teh sore cocok banget, buat sarapan pagi 2 iris aja udah cukup mengenyangkan.......


BANANA BREAD
(Adapted from Joy of Baking, modified by Ricke)

Ingredients:
1 3/4 cups (230 grams) terigu serba guna (protein sedang/segitiga biru)
1/2 cup (100 grams) gula pasir 
1/4 cup (30 grams) gula aren bubuk
1 sdt baking powder
1/4 sdt soda kue
1/4 sdt garam
2 butir telur ukuran besar, kocok lepas
1/2 cup (113 grams) butter/margarin, lelehkan dan dinginkan
3 buah pisang ambon/cavendish matang (sekitar 450 grams), hancurkan dengan garpu
1 sdt pure vanilla extract (aku pakai essence vanilla)


Tambahan dari aku:

Bubuk kayumanis
Choco chip

Garnish (optional):
Irisan pisang

Directions:
1. Panaskan oven 180'C. Siapkan loyang loaf (aku pakai ukuran 23x10x7 cm), olesi dasar dan sisinya dengan mentega, taburi dengan sedikit terigu. Sisihkan.
2. Dalam sebuah mangkok/baskom yang agak besar, aduk dan ayak terigu, baking powder, soda kue dan garam. Masukkan gula pasir dan gula aren bubuk. Campur rata. Sisihkan.
3. Dalam mangkok lain, campur pisang, telur, mentega leleh dan vanilla. Aduk rata. Masukkan ke dalam campuran tepung dan aduk perlahan dengan spatula karet. Aduk cukup hanya sampai bercampur saja, tidak usah sampai lembut dan halus.
4. Tuang ke dalam loyang. Tata irisan pisang di atasnya. Panggang dalam oven selama 60 menit atau sampai matang dan kecoklatan (sesuaikan dengan oven masing-masing ya...). Lakukan tes tusuk dengan tusuk gigi atau lidi bersih.

Note:
- Banana bread ini cukup mengenyangkan, cocok untuk sarapan dan bekal. Makanya di Joy of Baking dimasukkan dalam kategori 'Breakfast and Brunch'. Tapi untuk teman ngeteh sore-sore juga oke! :)
- Saat baru dikeluarkan dari oven, permukaannya crispy dan agak keras bila disentuh. Tapi sesaat setelah dikeluarkan dan didinginkan akan empuk dan moist.
- Agar tidak kering selama penyimpanan, setelah dingin dan dipotong-potong simpan dalam wadah tertutup kedap udara.

- Resep diatas aku tambah bubuk kayumanis dan choco chip


Happy Baking! ^_^

Rabu, 12 Agustus 2015

Mint


Bismillah....

Ini dia bintangnya kebun kecilku.....  MINT hehehehe.....
Alhamdulillah.... akhirnya aku bisa juga menanam mint. Entah berapa kali gagal maning gagal maning nanem mint, saking seringnya jadi males ngitung hihihihihi..... Ada yang kena ulet, dimakan tikus, kering, ga keluar akar dan masih banyak lagi keluhan *kayak sakit aja byk keluhan.

Sebetulnya daun mint bisa dibeli di supermarket tapi kadang ada pasokan kadang ga ada trus kadang butuh juga sedikit, disimpan di kulkas lama kelamaan busuk. Sayang banget khan buang-buang rupiah. Mending kalau bisa nanem sendiri jadi kalau membutuhkan tinggal petik, ngirit hehehehe

Disini aku ingin berbagi cara menanam mint yang aku tahu dan aku kerjakan sampai tanaman mint ku tumbuh subur makmur seperti yang nanem eheeemmmm..... Karena aku banyak ambil gambar jadi lewat foto aja yaaaa cara-caranya, sayang khan aku udah motret capek-capek kalau ga di upload....

Aku nanem langsung dari batang jadi ga pakai benih/bibit. Jadi pas beli daun mint di supermarket, cari batang yang sudah tua dan ambil daun-daunya, sisakan beberapa lembar saja. Rendam di air selama 3-4 hari sampai keluar akar. Air rendaman dibuang tiap hari.

Setelah keluar akar, tanam di media yang sudah disiapkan. Siram tiap pagi dan sore, beri pupuk cair seminggu sekali.

                    

                               

Jangan lupa diletakkan di tempat yang terkena matahari langsung. Tapi kalau hawanya terlalu panas bisa disimpan dulu di tempat yang teduh.

                                

Kalau udah subur ijo royo-royo gini pasti.... aku mau dong satu pot..... wani pirooooooo hehehehehehe.......
Ini mint yang baru aku tanam tadi pagi, bukan es krim pot yaaaa yg lagi booming skrg ini hehehehehe

Oh ya satu lagi.... jangan simpan pot langsung diatas tanah yaaa.... bisa-bisa jadi santapannya si mouse alias tikus dannnnn... sering-seringlah batang mint nya dipanen supaya mint bisa lebat daunnya.

Selamat Berkebunnnnn........

Kebun Kecilku


Bismillah.....
Assalamu'alaikum.....

Lama sekali ya ga bersih-bersih blog yg mulai berdebu, maafkan lama ga update blog. Maafkan aku yang pemalas ini.....

Kali ini aku mau cerita tentang kebun aaaahhhh biar ga makanan mulu yaaaa.....
Ceritanya akhir bulan mei 2015 aku berkunjung ke salah satu organic farm di daerah Bandungan. Liat tanamannya subur-subur sekali dan akupun tertarik untuk mulai berkebun tapi...... selama ini kalau berkebun suka gagal, tanaman pada mati. Ada orang bilang katanya "tangannya panas" jadi kalau menanam ga akan tumbuh. Nanem pandan aja berkali-kali mati, pas nyuruh anak lanang nanem kok subur sampai sekarang. Akupun bertanya-tanya sama pegawai di sana. Katanya bukan "tangan yg panas" tapi tanah yang sebagai media tanam kurang bagus, ga telaten menyiram dan merawat tanaman serta ga diberi pupuk. Akhirnya aku belajar cara berkebun yang benar. Pas pulang aku borong deh tanah humus yang bagus dan pupuk organik cair (yang bisa diminum).



Pohon salam koja/temurui/kari dikasih sama Eyang Sugeng tetanggaku yang baik hati. Makasih Eyangggggg........

Pohon salam koja setelah kira-kira 2 bulan

Pohon kemangi

Pohon basil masih imut-imut







Karena panas yang menyengat, pohon basilku menguning

Akhirnya aku semangat lagi berkebun. Selain itu aku juga menanam daun mint, ceritanya nanti ya tentang mint. Yuk memanfaatkan pekarangan rumah kita walau cuma sauprit alias sempit hehehehe......








Selasa, 18 November 2014

LBT#35 BIKA AMBON



Bimillahhhh.....

Alhamdulillah setor juga PR Bika Ambonnya, soalnya terancam bolos lagi ga ngumpulin PR hehehehehe.... Maaf bu host akhir-akhir ini agak bandel nih suka bolos, aduhhhhh udah bolos berapa kali ya saiyahhhhh..... yang pasti ga nyampe 5 kali *kalau ga salah hitung, ngitungnya nanti ajah hihihihihi

Hhhhhmmmm bika ambon salah satu jajanan tradisional kesukaanku, makanya dibela-belain bikin walopun semangat bakingnya masih tersimpan di kardus alias baking blue hehehehe.... mana minggu-minggu ini banyak dinas luar negeri *halahhhhhh

Pengennya nyoba bikin bika ambon yang klasik tapi apa daya air kelapa nya keburu asam ga bisa dipakai, akhirnya saya putuskan bikin yang simple aja yang bahannya tersedia di rumah. Akhirnya menemukan resep dari tabloid Saji yang mengulas tentang bika ambon coklat keju. Tapi saya ga pake keju jadi cuma pakai coklat sajah.

Nahhhhhh.... masalah timbul, ternyata cetakan kue lumpur saya masih semedi di kardus dan males mau bongkar kardus, takut keburu mood nya hilang. Setelah muter-muter di dapur nemunya cetakan poffertjes yang habis dipakai buat bikin takoyaki. Yo wis pake yang ada aja, makanya bika ambonku ga umum banget khan bentuknya? Aaaahhhh yang penting serat-serat bika ambonnya dapat.... *menghibur diri sendiri
Hari berikutnya nitip suami minta tolong beliin air kelapa sama kelapa parut di pasar, kebetulan suami mau lari pagi dan pulangnya lewat pasar. Kata suami emang bika ambon yang kemarin gagal? Saiyah bilang gaaaaa.... cuma pengen bikin yang klasik tapi pas udah ada bahannya tiba-tiba mood pergi lagi dan belum kembali. Jadi diputuskan bika ambon coklat yang saya setorkan karena sudah tanggal 18 nihhhhh.....

BIKA AMBON COKLAT
Sumber: Tabloid Saji Edisi 310

Bahan:
75 gram Tepung terigu protein rendah
1 bungkus Ragi instan
100 ml air
250 ml santan dari 1/4 butir Kelapa
250 gram Gula pasir
1/2 sdt Garam
150 gram Tepung kanji
15 gram Cokelat bubuk
1/2 sdt Soda kue
6 butir Telur

Cara membuat:
1. Aduk rata terigu dan ragi. Tuang air sedikit-sedikit sambil diaduk rata. Diamkan 15 menit.
2. Rebus santan, gula pasir, dan garam sambil diaduk sampai mendidih. Biarkan hangat.
3. Ayak tepung kanji, coklat dan soda kue. Masukkan biang. Uleni rata.
4. Tambahkan telur satu per satu sambil dikeplok-keplok 20 menit.
5. Tuang rebusan santan hangat sedikit-sedikit sambil dikeplok-keplok 20 menit. Diamkan 2 jam.
6. Tuang di dalam cetakan poffertjes yang sudah dipanaskan. Biarkan sampai mengembang. Kecilkan api. biarkan sampai 3/4 matang dan tutup, biarkan matang.

Tips:
1. Taruh ganjal di antara api dan cetakan supaya kulit bika ambon tidak tebal, hangus dan keras. Ganjal bisa terbuat dari saringan tepung berdinding yang dudah tidak dipakai lagi. Gunting kawatnya.
2. Untuk kloter pemanggangan pertama atau kloter kedua dan ketiga, adonan dituang hingga 3/4 tinggi cetakan. Tetapi untuk kloter berikutnya adonan cukup dituang hingga setengah tinggi adonan.

Note:
*Resep yang saya tulis hanya 1/4 resep dari yang ada di tabloid


Di tempat baru masih belum dapat tempat yang pas/sreg buat menggelar studio odong-odong jadi ala kadarnya ajah fotonya.... *emang selama ini fotonya bagus? pede banget yacchhhhh hihihihihihi....

Selamat menikmati bika ambon coklatnya yaaaa..... yang bentuknya terlalu kreatif sampe si papap nanyain ini yg bulet-bulet apaan? kok bika ambon begini? tapi enak kok..... hehehehehehe

Salam LBT



Rabu, 22 Oktober 2014

Kornet Sapi

Bismillah......

Alhamdulillahhhhhhh...... Akhirnya bisa nge blog lagi setelah proses pindahan, capeeeeeeeekkkkkk tapi seneng karena bisa ngumpul lagi.
Ini adalah kota yang ketiga yang saya tempati setelah kepindahanku dari kota tercintah Bandung. Setelah menjelajah kota Cirebon, Solo dan sekarang terdampar di Semarang.

Welcome to Semarang.....
Udah ga sabar buat wiskul di Semarang nih..... Tahu gimbal, bandeng presto, wingko babat, dan masih banyak lagi tapi jangan tawari aku lumpia Semarang yaaaa....soalnya aku ga terlalu suka rebung hehehehe.....

Dapat resep ini udah dari bulan kemaren tapi karena masih sibuk bongkar kardus, antar jemput anak, beres-beres rumah yang ga beres-beres, beramah tamah sama tetangga baru jadi baru sempat dieksekusi sekarang. Makasih buat mba Elya Peppy buat resepnya, belum puas soalnya hasilnya masih belum mirip sama kornet pada umumnya yang berwarna merah. Next dicoba lagi dehhhhhh.....


KORNET SAPI
Sumber: Elya Peppy

Bahan:
1 kg Daging Sapi (bisa has dalam atau sengkel) ditusuk-tusuk pakai garpu lalu dipotong dadu agak besar
1 sdt Sendawa
1 sdm Garam 
Daun Pepaya

Bumbu:
4 buah Bawang Putih digeprek
4 buah Tomat yang super merah dibelah-belah, buang bijinya
1 sdt Merica utuh
5 butir Cengkih
1/4 biji Pala
2 sdm Pasta tomat *optional
Garam, Gula pasir secukupnya
2 sdm Minyak goreng + margarin

Cara Membuat:
1. Masukkan sendawa dan garam ke dalam daging, diaduk dan diremas agar bumbu meresap.
2. Bungkus daging dengan daun pepaya, simpan 8 jam. Setelah itu cuci bersih dagingnya sampai kesat.
3. Panaskan minyak dan margarin, tumis bawang putih sampai wangi, masukkan daging tambahkan air serta masukkan tomat.
3. Masukkan merica, cengkih, pala kedalam plastik dan beri lubang kecil-kecil atau bungkus dengan kain kasa, tambahkan sedikit garam dan gula pasir. Masak dengan api kecil sampai empuk. *kemarin saya 3 jam soalnya daging ga saya bungkus dengan daun pepaya.

Note: Kalau kurang merah tambahkan 2 sdm pasta tomat.


Tuhhhhh kaaannnnn kurang merah merona kornetnya tapi kata kakak Akmal rasanya enak plus mantappppp...... seharian makannya pake kornet hehehehehe



Senin, 23 Juni 2014

Koleksi Resep Kue Kering

Bismillah......

Alhamdulillahhhhh...... setelah melalui perjalanan panjang dan berliku, dengan rasa bangga bisa mempersembahkan sebuah buku resep "Koleksi Resep Kue Kering". Semoga bermanfaat buat para pembacanya. Sangat senang bisa berbagi ilmu walau ilmu yang saya punya masih sangat dangkal.

Buku bisa didapatkan di toko buku atau bisa dipesan di saya yaaaa.....
Untuk pemesanan bisa ke email susiasih_handa@yahoo.co.id atau pm di facebook Susiasih Handayani
Harga Rp 75.000,-



Selasa, 29 April 2014

LBT#31 BAKPIA




Bismillah...... Alhamdulillah bisa setor walaupun last minute hehehehe....*tutup muka pake loyang. Sebetulnya bakpia ini sudah saya buat tanggal 10 dan saya ambil gambarnya tanggal 11, rencana mau langsung saya setor biar on time tapiiiiiii..... komputernya harus masuk UGD buat "rawat inap" hikssss.... Langsung deh nangis guling-guling *lebayyyyyyy ^_^
Setelah sekian hari menunggu akhirnya sembuh juga komputernya dan bisa setor yeeeaaayyyyy....

Bakpia... terus terang saya kurang suka, karena dulu waktu masih kecil pernah nyoba rasanya kurang enak dan bagian bawahnya tebal, keras. Isinya pun kurang mantap rasanya. Tapi sejak tahun lalu (2013) beli bakpia dan enak akhirnya suka deh sama bakpia. Waktu "nemu" bakpia yang enak, saya hampir menghabiskan setengah kotak sendiri hehehehehehe..... *lapar ato doyan yaaaa, kayaknya dua-duanya dehhhhh 


Kali pertama saya bikin bakpia, nyoba pake resep di blognya mba Fifi Fitriyanto. Bakpia yang saya bikin termasuk bakpia basah. Untuk isiannya saya tambah matcha (green tea powder) biar rasanya beda trus untuk kulitnya juga saya tambah matcha (green tea powder) tapi kok warna hijaunya kurang keluar yaaaaa.... ah yang penting rasanya hehehe


BAKPIA PATHUK
by. Tabloid KOKI 2007

Adonan Kulit
Bahan:
250 gram Tepung terigu protein sedang
125 gram Tepung terigu protein tinggi
75   gram Gula pasir
2 sdt Matcha (green tea powder) *tambahan dari saya
1/2 sdt Garam
200 cc  Air *saya pake 100 cc
200 cc Minyak sayur

Bahan Lapisan:
125 gram Tepung terigu protein sedang
50 cc Minyak sayur
1/2 sdm Margarin

Cara Membuat:
1. Bahan Lapisan: Campur semua bahan aduk rata dan sisihkan.
2. Panaskan 100 cc air, masukkan gula. Aduk rata hingga gula larut.
3. Campur terigu dan garam tuangi air gula lalu uleni hingga rata. Tuang 100 cc minyak goreng, uleni hingga adonan kalis.
4. Ambil sedikit adonan (kurleb 10 gr), bulatkan. Lakukan hingga adonan habis.
5. Tipiskanadoann yang sudah dibulatkan, ambil sedikit adonan lapisan (kurleb 2 gr), oleskan pada permukaan adonan secara merata.
6. Lipat seperti aplop dan satukan ujung-ujungnya, bulatkan.
7. Masukkan adonan dalam sisa minyak sayur, diamkan selama 15 menit.
8. Adonan bakpia pathuk siap diisi.
9. Penyelesaian: Ambil 1 bulatan adonn kulit bakpia pathuk, pipihkan. Letakkan adonan isi ditengah adonan kulit. Satukan dan rekatkan.
10. Panggang diatas pan anti lengket dengan api kecil, tutup. Biarkan sisibawah matang dan balik adonan, panggang kembali hingga matang.

Isi Kacang Ijo:
250 gram Kacang ijo kupas
100 gram Gula pasir
2 sdt Matcha (green tea powder) *tambahan dari saya
1/4 sdt Vanili bubuk
1/2 sdt Garam
Air secukupnya

Cara Membuat:
Rendam kang ijo selama kurang lebih 1 jam, tiriskan. Campur semua bahan jadi satu, masak diatas api kecil hingga kang ijo hancur dan air meresap (agak kering). Bentuk adonan isi bulat pipih dengan diameter 3 cm.

Bakpia ini saya bawa pas ngumpul dengan ibu-ibu dari sekolah Amrita, komentarnya isinya enak kayak ada rasa teh nya, ya iyalahhhhhh wong dikasih matcha hihihihihihi..... untuk kulitnya saya masih belum puas karena bagian bawahnya masih tebal *padahal saya pengennya kulitnya bagian bawah tipis. Next coba lagi resep yang lain....

^Salam LBT^

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...